Daerah  

SUPM Dan Poltek Kelautan Perikanan Sukses Dalam Melakukan Uji Kompetensi Keahlian

BMC Newss, Pariaman-Sekolah usaha perikanan menengah (SUPM), Pariaman adalah salah satu sekolah kejuruan usaha bidang kelautan dan perikanan, selain itu SUPM Pariaman merupakan sekolah vokasi dalam kompetensi keahlian bidang usaha kelautan dan perikanan memiliki kurikulum 40% teori dan 60% praktek.

Pada tahun 2019 SUPM sendiri sudah melangkah menjadi pendidikan tinggi jenjang Diploma dan pada tahun 2022 jenjang D3 menjadi D4 Vokasi Kelautan dan perikanan kerja sama dengan Poltek AUP (ahli usaha perikanan) pusdik kantor pusat (KP) Jakarta, sehingga saat ini sudah tahun ke empat, tepatnya di tahun akademik 2022-2023. dengan terlaksananya program Diploma D-4 dengan merencanakan program study di luar kampus utama (PSDKU) Poltek AUP Jakarta yang di selenggarakan oleh Poltek kelautan perikanan (PKP) pariaman.

Selain itu, program studi keahlian poltek kelautan perikanan (PKP) Pariaman ini juga sudah di uji secara langsung oleh BNSP (Badan nasional sertifikasi propesi) dengan melakukan uji kompetensi keahlian (UKK) yang di selenggarakan tepatnya pada tanggal (18/7/22) s/d (21/7/22).

Harisjon, S.PI,.M.Si Kepala SUPM dan Koordinator Poltek KP Pariaman ketika di temui di ruangan kerjanya, Rabu (27/7/22) beliau menyampaikan, Jadi poltek KP ini adalah pendidikan dibawah naungan mentri perikanan dan kelautan terdiri dari D3 dan D4, sudah berjalan saat ini D3 memiliki tiga program study perikanan tangkap (teknologi penangkapan ikan), program study permesinan kapal dan program study technologi budidaya perikanan yang memiliki pendidikan Vokasi, pendidikan vokasi itu adalah yang dalam kurikulumnya itu banyak praktek dari pada tiori, jadi anak-anak itu di berikan praktek sesuai dengan prodinya masing-masing dan tuntutan kompetensi masing-masing di tempat praktek, kalau perbandingannya, 60 praktek dan 40 tiori. untuk mendukung praktek tadi itu kita saran kan kepada tiching picktori tempat praktek berbasis seolah-olah menghadirkan perusahaan di dalam kampus sesuai dengan prodi masing-masing, dengan cara praktek tersebut diharapkan akan menjadi lebih trampil, kompetensinya mumpuni sesuai dengan prodi masing-masing, kemudian sarana prasarana praktek itu ada, dan gimana dengan tenaga pendidiknya, tentunya tenaga pendidik juga mumpuni harus memiliki Vokasi karena banyak mengajar di tempat praktek. yang vokasi itu justru sasarannya anak-anak itu nantinya calon entrepreneur, calon-calon tenaga teknisi, supaya nanti setelah lulus tidak terjadinya pengangguran, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. selain itu, indikator lulusan disini semua itu dibilang kompeten, mampu, untuk membuktikan itu semua tentu ada uji kompetensi (UKK), anak sebelum tamat harus melalui beberapa proses sertifikasi dan juga uji kompetensi di setiap prodinya masing-masing, imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikannya, kami berharap setelah punya beberapa sertifikat yang dimilikinya, tentu nantinya di lapangan dia bisa langsung eksen sehingga bisa bekerja di perusahaan-perusahaan dan wirausaha, sehingga bisa lebih mandiri, disiplin. untuk mewujudkan hal itu tentunya, juga didukung oleh tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki kemampuan di bidangnya masing-masing, tutupnya. (Hari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *