BMC Newss, Agam-Hari pendidikan nasional (Hardiknas), adalah salah satu hari yang bersejarah bagi dunia pendidikan yang ada di negara indonesia, sehingga setiap tahun nya selalu di peringati, kali ini dengan suasana yg agak berbeda dari upacara biasanya, segenap peserta upacara memakai pakaian Khas daerah yg mencerminkan kepribadian dan karakter budaya bangsa yg mestinya di pertahankan.
Misalnya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang terus meberikan pembelajaran dengan cara melaksanakan praktek secara langsung terhadap pembelajaran sesuai dengan jurusan nya masing-masing, ini adalah salah satu bentuk dalam merdeka belajar dengan berlandaskan pancasila.
SMKN 2 Lubuk Basung, kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, adalah salah satu sekolah pusat keunggulan (PK) yang terus melahirkan generasi yang memiliki ketrampilan di bidang nya masing-masing. SMKN 2 Lubuk Basung ini juga patut menjadi contoh dalam pengembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan jurusannya.
Hari pendidikan nasional (Hardiknas), yang seharusnya di peringati pada tanggal 2 mei 2022 yang lalu, bertepatan pada hari raya idul fitri 1443 H, dengan demikian pemerintah berinisiatif memperingati hari pendidikan nasional pada tahun 2022 ini di lakukan di lingkungan sekolah dan instansi pemerintahan masing-masing tepatnya pada hari ini Jum’at (13/5/22).
Selain itu, Pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), harus lah menuju arah lahirnya kebahagiaan batin serta juga keselamatan hidup diantaranya Esensi mendasar pendidikan haruslah memerdekakan kehidupan manusia, sehingga terbentuknya terobosan dalam merdeka belajar yang berlandaskan pancasila, sehingga terbentuknya kemerdekaan belajar yang sejati.
Ketika di konfirmasi kepala sekolah SMKN 2 Lubuk Basung Drs. Zulhatman, M. MPd, Jum’at (13/5/21) di ruang kerjanya beliau menyampaikan, Dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional, saat ini kita sedang berpacu, dalam melengkapi fasilitas, SDM, dan moral pancasila yang ujung-unjungnya terjadilah merdeka belajar, dengan merdeka belajar sebenarnya sudah membuka belenggu keterikatan, baik guru mengajar maupun anak didik belajar, termasuk masyarakat dan bidang seni dalam berkreasi dengan berlandaskan pancasila, tutupnya. (Hari)