Daerah  

Gencar Sosialisasi, Dinas Ketapang Bungo Dorong Pemdus Optimalkan DD Perkuat Sektor Ketahanan Pangan.

Bmcnewss.com,Bungo Mengahadapi krisis pangan dunia,  dan inflasi harga barang. Dinas Ketahanan Pangan Bungo, gencar laksanakan sosialisasi program ketahanan Pangan.

Sosialisasi Dinas Ketapang dan OPD terkait dikecamatan Pelepat Ilir
Sosialisasi Dinas Ketapang di kecamatan Pelepat Ilir

Sofyan Ma’as selaku Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bungo mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk mensingkronisasi program ketahanan pangan dengan pemanfa’atan dana desa (DD) yang ada didusun.

Hal ini bahkan diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2021 bahwa dana desa (DD) digunakan untuk program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 20% (dua puluh persen).

“Berdasarkan perpres tersebut pemerintah dusun (pemdus) wajib mengalokasikan minimal 20% DD untuk meningkatkan produksi tanaman pangan petani” ungkap Sofyan.

Kegiatan sosialisasi yang dipusatkan di 17 kecamatan yang ada di kabupaten Bungo ini juga menggandeng Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas TPHBun, Dinas PMD, Dinas Perindakop, dan Bappeda kabupaten Bungo.

“Kemarin sosialisasi program ketahanan pangan perdana kita lakukan di kecamatan Pelepat Ilir dan hari ini, Kamis (21/07/22) kembali dilaksanakan di kecamatan Bathin II Pelayang, baru dua kecamatan yang baru berjalan. Dan setiap dusun di kecamatan diundang 5 orang untuk ikut serta dalam sosialisasi tersebut yakni Rio (kades),  ketua BPD, ketua Tim PKK perdusun, kader pangan, dan perangkat dusun” terang Sofyan Ma’as.

Karna selama ini lanjut Sofyan dana DD 20% yang seharusnya difungsikan untuk ketahanan pangan dan hewani. Namun keguna’annya masih banyak  belum tepat sasaran.

“Supaya dana tersebut terarah, sesuai tujuan dari pemerintah, dan dapat memperkuat sektor ketahanan pangan di setiap dusun, diharapkan pada tahun 2023 setiap dusun di Bungo sudah melaksanakan program ketahanan pangan, sehingga masyarakat dapat menghadapi krisis pangan dunia. Ini krisis global bukan hanya Indonesia saja, krisis pangan dunia, juga menjadi masalah di negara-negara lain,  karna itu perlu langkah-langkah antisipasi agar memiliki ketahanan yang lebih baik” ucapnya lagi.

Selain itu  diharapkan masyarakat untuk menerapkan program rumah pangan dengan memfaatkan lahan tidur dan perkarangan rumah agar bisa mengendalikan inflasi harga barang seperti menanam minimal 10 batang cabe.

”Masyarakat harus menerapkan program rumah pangan, seperti menanam cabe, sayur-sayuran diperkarangan rumah kita, selain untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan juga sebagai upaya pengendalian inflasi harga barang, ”tutupnya (Bnewss/Vi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *