Sebut Polisi Minta “Jatah Dua Ribu”, Fahmi Bebas Main PETI di Batu Kerbau

P- LSM LIPPAN Minta Pelaku PETI Ditangkap

 

BUNGO – Beredarnya rekaman yang menyebutkan bahwa para Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di Batu Kerbau diminta menyetorkan uang untuk membantu pembangunan Posko Pengamanan Lebaran Idul Fitri, nampaknya tidak membuat pihak aparat penegak hukum di Kabupaten Bungo resah.

 

Selain beredarnya rekaman yang menyebutkan adanya rencana setoran sebanyak Rp2 ribu (dua juta) untuk setiap unit alat berat, Fahmi juga dengan tegas mengatakan bahwa saat ini terdapat belasan Alat berat yang masih aman dan tetap beroperasi meskipun pekerjaan tersebut ilegal.

 

Dalam pesan singkat, Fahmi yang diduga menjadi koordinator pengumpulan dana untuk posko keamanan Lebaran di Kecamatan Pelapat dengan tegas mengatakan, bahwa dirinya mengaku heran kenapa rekaman tersebut bisa tersebar.

 

“Rekaman tu la ambo hapus bg dikarenakan salah penyampaian. Ruponyo Ado Pulo Kanti penghianat di group bg,” sebut Fahmi lewat pesan singkat WhatsApp.

 

“Iyo klo rekam suaro tu benar bg. Kalu alat ambo ciek lah bg,” tegas Fahmi.

 

Hal ini mendapat sorotan serius dari Abun Yani, Ketua LSM LIPPAN Kabupaten Bungo. Menurutya rekaman yang menyebutkan adanya setoran untuk oknum kepolisian dengan alasan bantuan untuk posko lebaran, seharusnya menjadi perhatian khusus dari pihak kepolisian.

 

Pasalnya informasi tersebut sudah sangat jelas mencoreng nama instansi penegak hukum. Namun dirinya juga mengaku heran kenapa sampai saat ini pihak kepolisian tidak mengambil sikap apalagi Fahmi dengan tegas menyebutkan bahwa saat ini terdapat empat belas alat berat yang beroperasi di Batu Kerbau.

 

“Pernyataan Fahmi yang menyebutkan polisi minta setoran ataupun adanya iktikad baik dari pelaku PETI untuk memberikan sumbangan dana untuk posko Lebaran, jelas telah mencoreng nama baik instansi penegak hukum, di Kabupaten Bungo khususnya. Maka dengan ini kami sangat berharap Pelaku PETI itu ditangkap,” ujar Abun Yani.

 

Abun Yani juga menyebutkan bahwa jika pihak kepolisian tidak bergeming dengan kabar yang menyebutkan adanya setoran dan banyaknya alat berat yang beroperasi di Batu Kerbau, Ketua LSM LIPPAN juga menyebutkan bahwa hak tersebut akan dapat menimbulkan banyak dugaan-dugaaan ditengah masyarakat.

 

“Karena telah mencoreng nama baik kepolisian, tolong tangkap dan bersihkan nama baik kepolisian. Jika pihak kepolisian berdiam diri, takutnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum akan menurun, apalagi jika alat berat di Batu Kerbau dibiarkan beraktifitas,” terangnya. (Adha Oni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *