Pemkab Sarolangun Gelar Rakor Rembuk Stunting TPPS Sarolangun

Makalamnews.com, Sarolangun – Pemerintah Kabupaten Sarolangun melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Rembuk Stunting Tim Percepatan dan Penanganan stunting (TPPS) Kabupaten Sarolangun Tahun 2024, Kamis (02/05) di Aula Bappeda Sarolangun.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.aApp, Sc, yang berlangsung dengan lancar, yang tampak dihadiri Plh Sekda Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si, para Nara sumber dari OPD terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi.

Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri beserta jajaran seluruh OPD terkait melakukan penandatangan komitmen bersama dalam rembuk stunting tingkat Kabupaten Sarolangun.

Hal itu sebagai upaya dalam rencana aksi percepatan dan penanganan stunting di Kabupaten Sarolangun yang merupakan bagian komitmen bersama.

” Kita harapkan dengan rembuk stunting ini dapat meningkatkan upaya bersama dalam pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Sarolangun,” kata Bachril Bakri.

Bachril Bakri juga menjelaskan bahwa angka prevalensi stunting di Kabupaten Sarolangun mengalami penurunan yang drastis dari tahun 2022 ke tahun 2023.

Berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan Kementrian Kesehatan, bahwa pada tahun 2022 lalu angka prevalensi stunting Kabupaten Sarolangun 16,8 persen, dan pada tahun 2023 mengalami penurunan secara drastis menjadi 4,8 persen atau turun 12 persen.

” Alhamdulillah data terkahir berdasarkan survey kesehatan Indonesia tahun 2024, angka prevalensi stunting turun drastis luar biasa, dan itu telah mencapai target nasional yang ditetapkan dalam RPJMN dan target provinsi Jambi yang ditargetkan tahun 2024 ke kabupaten Sarolangun ini 11 persen sementara datanya sudah mencapai 4,8 persen,” katanya.

Jumlah anak terindikasi stunting tahun 2022 di Kabupaten Sarolangun ada sebanyak 740 anak dan turun menjadi 361 anak pada tahun 2023.

” Namun kemarin ada penyesuaian data dinas kesehatan bahwa pada bulan februari itu 402 anak, tapi Ita belum hitung di bulan Maret, April dan Mei,” katanya.

Capaian tersebut kata Bachril Bakri, tenru merupakan kerja keras semua pihak terkait bersama TPPS Kabupaten Sarolangun yang secara konsisten memberikan makanan tambahan bagi anak yang terindikasi stunting, berupa pemberian susu, telur dan roti.

” Pemberian makanan tambahan ini juga atas bantuan CSR perusahaan untuk terlibat dalam membantu penurunan stunting termasuk kepala desa,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *