BUNGO – Keselamatan para pekerja dalam sebuah proyek pembangunan merupakan hal yang paling utama selain kesuksesan menyelesaikan proyek. Akan tetapi keselamatan para pekerja dalam pembangunan Jembatan Gantung di Dusun Mangun Jayo nampaknya sengaja diabaikan oleh pihak kontraktor.
Kontraktor pembangunan Jembatan Gantung Dusun Mangun Jayo terkesan sengaja membiarkan pekerja yang terlibat dalam proyek kontruksi Jembatan Gantung tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Hal ini tentu sangat membahayakan nyawa para pekerja dan pihak kontraktor seakan hanya mementingkan keuntungan dari proyek saja.
Pantauan wartawan dilapangan, para pekerja di area Jembatan Gantung Dusun Mangun Jayo banyak yang tidak menggunakan Helm Safety serta perlengkapan lainnya. Ironisnya para pekerja mengaku tidak diberikan peralatan-peralatan keamanan tersebut oleh pihak kontraktor.
“Parah bang, peralatan keselamatan kerja seperti Helm tidak ada. Kami kerja seperti ini la bang,” tutur para pekerja di Jembatan Gantung Dusun Mangun Jayo.
Meskipun para pekerja mengaku bahwa keselamatan mereka kurang diperhatikan oleh pihak kontraktor, namun mereka mengaku bahwa pekerjaan harus tetap dilaksanakan karena mereka sangat membutuhkan pekerjaan.
“Kami berharap kedepan para pekerja bisa lebih diperhatikan. Pembangunan Jembatan ini memakan waktu 5 bulan, jika peralatan keselamatan pekerja tidak disiapkan, maka kami takut terjadi hal yang tidak diinginkan kepada para pekerja,” tutur mereka pula.
Melihat banyaknya para pekerja di proyek Jembatan Gantung Dusun Mangun Jayo yang tidak menggunakan APD, pihak CV Rayyan Fazah Matalino selaku pemborong proyek yang bernilai Rp. 13.500.000.000,- tidak memperdulikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Pada dasarnya pihak CV Rayyan Fazah Metalino lebih memperhatikan dan memprioritaskan persoalan K3 karena salah satu point terpenting adalah melindungi pekerja dari potensi berbahaya serta menurunkan resiko kecelakaan kerja bagi para pekerja.
Sementara itu, pengawas Proyek Jembatan Gantung Dusun Mangun Jayo ketika hendak dikonfirmasi terkait para pekerja yang tidak menggunakan peralatan-peralatan keselamatan, belum bisa dihubungi wartawan hingga berita ini diterbitkan. (Adha)