MUARA BUNGO – Proyek rehabilitas saluran irigasi dan bendungan pertanian di dusun Embacang Gedang Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo hampir selesai dikerjakan namun masyarakat tidak mengetahui berapa nominal dari proyek tersebut.
Pantauan wartawan dilapangan, proyek rehabilitasi bendungan dusun Embacang Gedang sudah hampir finis namun anggaran kegiatan terkesan ditutupi dan seolah – olah seperti proyek siluman. Hal itu dikarenakan Instasi terkait terkesan dengan sengaja menyembunyikan besaran anggaran dari kegiatan tersebut karena tidak memasang papan informasi proyek.
Saat diwawancara wartawan, para pekerja proyek mengatakan bahwa proyek rehabilitasi bendungan irigasi di Embacang Gedang sudah berjalan satu bulan lebih. Namun ketika ditanya mengapa tidak ada papan informasi yang dipasang selama kegiatan dilaksanakan, para pekerja mengaku tidak tahu dan hanya menjawab bahwa rehab bendungan dikerjakan swakelola.
“Berapa anggarannya tidak tahu. Selama ini memang tidak ada papan informasi terkait proyek rehab bendungan pertanian ini,” tutur para pekerja.
Meskipun kegiatan rehab bendungan yang sudah berjalan satu bulan lebih, namun para pekerja mengaku dalam Minggu ini proyek selesai dikerjakan dan mereka akan kembali mengerjakan proyek lain di Dusun Tanah Bekali dan masih dibawa naungan dinas PU Kabupaten Bungo.
Sementara itu, Kabid Pengairan Dinas PU Kabupaten Bungo, Suhardi ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa di dusun Embacang Gedang ada pengerjaan rehab bendungan. Ia juga menyebutkan bahwa proyek tersebut sifatnya swakelola dan para pekerjanya didatangkan dari Kuamang Kuning.
Ketika ditanya mengapa proyek rehab bendungan tidak memasang papan informasi proyek, Suhardi dengan tegas mengatakan bahwa proyek rehab bendungan di dusun Embacang Gedang tidak mesti dipasang.
“Ya memang ada proyek rehab bendungan. Tahun kemarin disana juga ada proyek rehab irigasi. Proyek – proyek rehab tersebut tidak perlu dan tidak harus diinformasikan kepada masyarakat berapa nominal anggarannya, berapa lama masa kerjanya,” terangnya.
Disisi lain, Zaki, Pengawas proyek rehab bendungan di Dusun Embacang Gedang ketika ditemui wartawan tidak membantah bahwa papan informasi terkait proyek tersebut tidak ada. Walaupun demikian dirinya mengatakan bahwa semua info terkait proyek sudah disampaikan kepada pemerintah dusun dan diharapkan pemerintah dusun menyampaikan dengan masyarakat.
“Ini kegiatan swakelola. Karena pekerjaan harus cepat dilaksanakan maka tidak diserahkan kepada pihak ketiga. Soal Papan informasi proyek memang tidak ada, kami sudah menyampaikan info itu kepada pemerintah desa,” terangnya.
Sementara itu, akibat adanya proyek rehab bendungan di Embacang Gedang membuat puluhan hektar padi masyarakat terancam gagal panen. Hak itu dikarenakan sawah – sawah masyarakat tidak mendapat pasokan air. Lebih anehnya pernyataan pihak instansi terkait sangat berbeda, Kabid perairan menyebutkan penutupan air hanya terjadi 3 hari, pengawas menyebutkan 1 Minggu, sementara para petani yang merasa dirugikan menyebutkan bahwa sawah mereka sudah hampir satu bulan tidak dialiri air. (Adha)